Eswatini telah meluncurkan inisiatif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan kekuatan teknologi nuklir di berbagai sektor seperti pertanian, kesehatan, dan perencanaan energi. Rencana tersebut dikembangkan dengan dukungan dari Badan Tenaga Atom Internasional.
Tujuan dari Kerangka Program Negara, atau CPF, yang diluncurkan dua minggu lalu oleh Menteri Sumber Daya Alam dan Energi Eswatini, Pangeran Lonkhokhela, adalah untuk memanfaatkan teknologi nuklir bagi pembangunan sosial dan ekonomi. Bidang fokus utamanya adalah ketahanan energi, ketahanan pangan, dan kesehatan manusia, yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Nasional negara tersebut dan Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Bongekile Matsenjwa, seorang insinyur kimia dan manajer teknik untuk Perusahaan Minyak Nasional Eswatini, meyakini kemitraan antara Eswatini dan Badan Tenaga Atom Internasional, atau IAEA, dapat membantu negara tersebut membuat keputusan yang tepat tentang masa depan energinya.
“Akses terhadap energi yang bersih, terjangkau, aman, dan andal merupakan unsur penting bagi pembangunan berkelanjutan negara ini,” katanya. “Saya yakin bahwa kemitraan ini dapat membantu Eswatini untuk membuat keputusan yang tepat tentang pilihan pasokan energi dengan bantuan perencanaan energi sehingga negara ini … dapat secara mandiri memetakan masa depan energi nasional kita.”
Sonia Paiva, pakar pertanian berkelanjutan dan pendukung teknologi nuklir, yang menjadi panelis di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP28, meyakini fokus Eswatini pada teknologi nuklir terjadi pada saat yang tepat, karena negara tersebut telah menetapkan kebijakan seputar topik tersebut dan kini bergerak menuju implementasi.
“Seluruh dunia ingin melihat bagaimana kita dapat menjadikan planet kita menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali,” katanya.
Selain manfaat potensialnya di bidang pertanian dan energi, Dr. Mduduzi Mbuyisa, seorang dokter medis, percaya teknologi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan di Eswatini.
“Kedokteran nuklir berpotensi untuk memastikan kemampuan diagnostik kita sehingga membantu kita mengambil gambar yang lebih jelas dan membantu kita dalam pencitraan tingkat lanjut karena kita menggunakan apa yang kita sebut PET atau SPECT, yang membantu meningkatkan perawatan dan sistem perawatan kesehatan secara keseluruhan,” katanya. Ini juga akan … membantu mengembangkan keterampilan baru dan membuka peluang karier baru.”
Upaya Eswatini dalam teknologi nuklir merupakan bagian dari tren yang lebih luas di negara-negara Afrika yang berupaya memanfaatkan manfaat teknologi ini. Dengan latar belakang meningkatnya permintaan energi dan kekhawatiran perubahan iklim, energi nuklir semakin dipandang sebagai solusi yang potensial.