EVA Air menjadi maskapai penerbangan pertama di Asia yang memasang teknologi AeroSHARK, yang dikembangkan oleh Lufthansa Teknik Dan BASFyang mengurangi hambatan aerodinamis dan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar. Maskapai penerbangan Taiwan itu akan melengkapi armada sembilan pesawat kargo Boeing 777F miliknya dengan lapisan film riblet inovatif yang akan menutupi badan pesawat dan nacelle mesin.
Pesawat pengangkut barang EVA Air pertama yang dipasangi teknologi AeroSHARK adalah B-16786dipasang di Bandara Internasional Taipei Taoyuandipimpin oleh Lufthansa Technik dan dieksekusi oleh Perusahaan Teknologi Penerbangan Evergreen (EGAT)Pesawat tersebut dijadwalkan kembali ke layanan komersial pada awal September.
Penempatan AeroSHARK pada sembilan Boeing 777F milik EVA Air menghasilkan penghematan tahunan lebih dari 2.500 metrik ton minyak tanah dan lebih dari 7.800 metrik ton emisi karbon dioksida.
“EVA Air terus bergerak menuju tujuannya untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050 dengan terus mencari teknologi terbaru untuk mengurangi jejak karbon kami. Kami senang berkolaborasi dengan Lufthansa Technik dalam penerapan teknologi permukaan AeroSHARK yang hemat bahan bakar pada pesawat kargo 777F kami. Inovasi ini tidak hanya mengurangi konsumsi bahan bakar, tetapi juga emisi CO2. EVA Air akan terus memantau manfaat penghematan bahan bakar yang sebenarnya dan akan terus mengevaluasi pesawat tambahan untuk dilengkapi dengan teknologi ini,” dikatakan Albert Liao, Wakil Presiden Eksekutif Divisi Perencanaan Perusahaan EVA Air.
Lufthansa Technik saat ini merupakan pemegang Sertifikat Tipe Tambahan (STC) untuk modifikasi AeroSHARK pada dua pesawat Boeing 777, yang sudah beroperasi penuh dengan beberapa maskapai penerbangan di seluruh dunia. Selain 777F pertama milik EVA Air yang dilengkapi AeroSHARK, beberapa pesawat lain telah memasang teknologi ini, termasuk 777F milik Lufthansa Cargo, 777-300ER milik SWISS, dan segera pada 777-200ER milik Austrian Airlines. Seluruh armada EVA Air 777F diperkirakan akan dilengkapi pada tahun 2027.
Selain itu, Lufthansa Technik dan BASF bertujuan untuk lebih mengembangkan AeroSHARK guna membantu lebih banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia mencapai tujuan keberlanjutan mereka. Prioritas pengembangan saat ini mencakup persetujuan jenis pesawat tambahan dan peningkatan area. Dalam perhitungan model awal, teknologi AeroSHARK dapat menghindari hingga tiga persen emisi karbon dioksida selama fase ekspansi puncaknya.