Bahkan di usia lanjut, mengikuti kebiasaan sehat dapat membantu orang hidup lebih lama, menurut sebuah studi yang diterbitkan secara daring pada tanggal 20 Juni 2024, oleh Jaringan JAMA TerbukaPara peneliti meneliti gaya hidup 5.222 orang berusia 80 tahun ke atas. Mereka kemudian mengamati siapa dalam kelompok tersebut yang mencapai usia 100 tahun (centenarian) dan siapa yang tidak. Tim tersebut memberi peringkat gaya hidup setiap orang pada skala dari nol hingga 6, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan perilaku yang lebih sehat. Skor tersebut dihitung berdasarkan kebiasaan seperti keragaman pola makan, olahraga teratur, merokok, konsumsi alkohol, dan indeks massa tubuh (IMT). Peserta yang mendapat skor antara 5 dan 6 hidup paling lama, secara rata-rata, dan paling mungkin menjadi centenarian. Mereka yang mendapat skor antara nol dan 2 hidup paling singkat.
Menurut para peneliti, tiga kebiasaan gaya hidup yang paling berdampak pada umur panjang: pola makan, olahraga, dan tidak merokok. Orang yang berusia seratus tahun mengonsumsi buah, sayur, ikan, kacang-kacangan, dan teh dalam jumlah paling banyak. Mereka juga melakukan olahraga teratur, seperti berlari dan berlatih qi gong, dan tidak pernah merokok. (Konsumsi alkohol dan BMI tidak memengaruhi apakah seseorang dapat hidup hingga usia 100 tahun.)
Penting untuk dicatat bahwa hasil tersebut hanya menunjukkan adanya hubungan dan tidak memperhitungkan gaya hidup orang-orang saat mereka masih muda. Akan tetapi, hasil tersebut menunjukkan bahwa melanjutkan kebiasaan sehat bahkan di usia lanjut dapat memberikan manfaat yang memperpanjang hidup.
Gambar: © andreswd/Getty Images
Sebagai layanan bagi para pembaca, Harvard Health Publishing menyediakan akses ke pustaka konten arsip kami. Harap catat tanggal tinjauan atau pembaruan terakhir pada semua artikel.
Tidak ada konten di situs ini, berapa pun tanggalnya, yang boleh digunakan sebagai pengganti saran medis langsung dari dokter Anda atau dokter berkualifikasi lainnya.