Rumania mengambil langkah strategis untuk memperkuat pertahanannya di tengah perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, mempercepat perolehan amunisi dan meminta NATO untuk bereaksi terhadap serangan Rusia ke wilayah udaranya.
Dewan Tertinggi Pertahanan Nasional Rumania (CSAT) mengatakan minggu ini bahwa tindakan agresif Rusia di kawasan tersebut telah memaksa negara tersebut untuk menilai ulang dan menyesuaikan upaya perolehan militernya untuk memperkuat kemampuan pertahanannya, Euraktip dilaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, CSAT mengatakan bahwa perubahan tersebut akan mencakup “peningkatan perolehan amunisi tempur dan peningkatan cadangan strategis secara bertahap,” menurut Euractiv.
Hal ini terjadi saat Menteri Pertahanan Rumania Angel Tilvar mendesak NATO untuk melaksanakan tanggapan “yang kuat dan terkoordinasi” terhadap serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia ke wilayah udara Rumania.
Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu, Tîlvăr dikatakan:”Negara-negara B9 sangat prihatin dengan serangan berulang kali pesawat tak berawak dan rudal Rusia di wilayah udara NATO, di Polandia, Rumania, Latvia, serta meningkatnya ketegangan di sepanjang sisi timur NATO.”
“Oleh karena itu, diperlukan respons yang kuat dan terkoordinasi di tingkat sekutu serta penerapan pertahanan udara rotasional dan model antirudal terpadu sesegera mungkin,” tambahnya.
Kelompok B9, atau Bucharest Nine, dibentuk setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014. Kelompok ini meliputi Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, dan Slovakia.
Pesawat tak berawak Rusia telah berulang kali memasuki wilayah udara Rumania selama setahun terakhir.
Awal bulan ini, otoritas Rumania dikatakan mereka sedang melakukan penyelidikan setelah pesawat tak berawak Rusia jatuh setelah melanggar wilayah udaranya.
Menyusul berita tersebut, mantan Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana mengatakan NATO mengutuk “pelanggaran wilayah udara Rusia yang terjadi semalam ke wilayah udara Rumania.”
“Meskipun kami tidak memiliki informasi yang menunjukkan adanya serangan yang disengaja oleh Rusia terhadap Sekutu, tindakan ini tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya,” tambahnya.
Negara-negara B9 menggarisbawahi pentingnya meningkatkan pertahanan udara Eropa dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.
“Kita memerlukan jawaban kolektif dalam NATO terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh senjata dan teknologi modern termasuk melalui peningkatan kemampuan kita dalam mendeteksi, mengidentifikasi dan, jika perlu, menyerang objek yang terbang rendah dan lambat,” kata pernyataan itu, menurut kantor berita Rumania. Agerpres.
Letak strategis Rumania — berbatasan dengan Ukraina dan di pesisir Laut Hitam — menjadikannya pusat penting bagi pasukan NATO.
Pangkalan udara Mihail Kogălniceanu di negara itu ditetapkan menjadi pangkalan aliansi terbesar di Eropa.
Perluasan besar diharapkan memungkinkan pangkalan tersebut menampung 10.000 personel NATO dan keluarga mereka.